Dosen STAI Al Azhar Gowa sebagai Delegasi Ulama Perempuan Internasional di Turki

Delegasi dari STAI Al Azhar Gowa mengikuti konferensi perempuan internasional kedua di Istanbul pada tanggal 9 dan 10 November 2024 yang diadakan oleh Asosiasi Ulama Perempuan Internasional, dengan partisipasi luas dari perempuan di seluruh dunia dan perwakilan lebih dari 20 negara di seluruh dunia.

Delegasi dari Indonesia yang diwakili oleh Dr. Zaenab, Lc., M.Th.I menyampaikan beberapa kalimat di hadapan lebih dari 500 orang perwakilan di seluruh dunia “konflik antara Palestina dan Israel merupakan persoalan kemanusiaan dan merupakan isu seluruh umat manusia dan bukan isu golongan agama tertentu. Dalam upaya penyelesaian masalah Palestina, perlu peran aktif pemerintah Indonesia dalam komunitas internasional. Selain itu, sejalan dengan pembukaan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945. “Yang menyatakan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Kami masyarakat Indonesia mengecam segala tindakan kekerasan yang menimbulkan jatuhnya korban jiwa, terutama warga sipil dan berharap, semua pihak yang bertanggjung jawab dalam kekerasan itu perlu diminta pertanggujawabannya.

Dengan demikian diharapkan masyarakat Indonesia tidak terprovokasi dan menekankan pentingnya aspek perdamaian dan menolak segala bentuk kekerasan”.

Konferensi tersebut membahas peran penting perempuan dalam mendukung perjuangan Palestina dan mendukung misi Rasulullah Saw, terutama mengingat Pertempuran dengan memerangi penduduk sipil yang merusak sistematis, serta diamnya dunia mengenai pembantaian keji terhadap perempuan, anak-anak, dan seluruh rakyat Palestina. Dalam menghadapi peristiwa penting ini dan perkembangannya yang terus berlanjut, konferensi ini diadakan untuk menghasilkan serangkaian rekomendasi dan keputusan.

Adapun konferensi tersebut menghasilkan keputusan dan rekomendasi, sbb:

1. Menekankan bahwa Yerusalem adalah kompas konflik dan pusat permasalahan di sekitarnya, dan upaya, proyek, dan aktivitas harus mengalir dan mengarahkan negara tersebut untuk mendukung dan mempertahankannya.

2. Menekankan peran penting yang dimainkan oleh ulama perempuan internasional dalam pertempuran “Banjir Al-Aqsa” dan tahapan penting dalam sejarah perjuangan ini, baik di Gaza, Yerusalem, atau wilayah Palestina lainnya.

3. Menyerukan kepada seluruh organisasi perempuan dan lembaga-lembaga yang efektif untuk mengaktifkan partisipasi ulama perempuan internasional dalam berbagai kegiatan dan acara yang mendukung perjuangan tersebut, dan memperluas partisipasi mereka di semua tingkat aksi nasional, sekaligus memperkuat peran mereka dalam memperkuat ketabahan rakyat Palestina. .

4. Memperkuat koordinasi dan kerja sama antara ulama perempuan internasional, perempuan dunia Islam, dan komunitas internasional lainnya untuk mendukung perjuangan Palestina, dan perlunya mengintensifkan upaya bersama antar organisasi perempuan di berbagai negara untuk memberikan dukungan komprehensif kepada perempuan Palestina, khususnya di Yerusalem dan Jalur Gaza.

5. Forum merekomendasikan perlunya mengembangkan strategi yang efektif di tingkat lokal dan internasional untuk memberdayakan ulama perempuan internasional di segala bidang, termasuk bidang sosial, ekonomi, dan pendidikan.

6. Menekankan perlunya meningkatkan kesadaran global terhadap isu Palestina, khususnya penderitaan perempuan Palestina di bawah pendudukan. *Dalam hal ini, forum merekomendasikan* untuk mengintensifkan penggunaan platform media dan media sosial untuk menyampaikan suara ulama perempuan internasional, dan menyoroti hak-hak mereka dan kewajiban komunitas internasional untuk melindungi mereka.

7. Forum ini meluncurkan kampanye mobilisasi dan bantuan internasional dengan nama “Gaza di Rumahku” yang bertujuan untuk melibatkan keluarga dan keluarga bangsa setiap hari dalam mendukung ketabahan perempuan di Gaza dan Yerusalem dalam menghadapi bencana. pertempuran genosida dan Yudaisasi yang sedang berlangsung.

▫️Kesimpulannya,

Para peserta menyatakan tekad bulatnya untuk terus melanjutkan kerja sama demi meraih kemenangan bagi Palestina.

Ditekankan juga bahwa perempuan Palestina, bersama dengan perempuan di negara-negara Arab dan Islam, akan tetap berada di garis depan dalam membela perjuangan Palestina yang adil, dan bahwa dukungan berkelanjutan dari perempuan di seluruh dunia akan tetap menjadi elemen penentu dalam upaya tersebut. pembebasan dan kemerdekaan Palestina.

Istanbul, 10 November 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *